Dinda, kaukah itu?
Sang pemilik rupa
yang terbingkai indah mahkota sutera cahaya
Sang pemilik mata
yang pancarkan sinar kesucian
laksana purnama di kelam malam
Sang pemilik hati
yang semerbakkan wangi
alirkan aroma surgawi
Dinda, kaukah itu?
Yang terindah di antara perhiasan dunia
bagai titisan bidadari surga
Yang ber-uswah pada Aisyah sang ibunda
mulia, tulus dan bersahaja
Yang ahlaknya slalu tercermin
buat angin tertunduk bersama dingin
Dinda...
Tak pantaskah?
Jika aku memendam asa
Pada dirimu yang begitu sempurna
Salahkah?
Bila kuingin akhiri
Penantian melelahkan ini
Setelah sekian lama
Ku hanya sendiri bertemankan sepi
Dinda...
Ingatkah kau akan janji-Nya?
Wanita yang baik
Hanya untuk lelaki yang baik
Walau aku bukanlah Muhammad yang maksum
Walau aku tak sehanif Ibrahim
Tak pula seperti Yusuf yang jamil
Kuharap engkau mengerti
Bahwa aku hanyalah manusia
yang coba meniti jalan insan kamil
Dinda...
Ijinkanlah aku menjemputmu
'tuk sempurnakan separuh dien ini
Semaikan benih cinta yang bersemayam di hati
Bersama-sama kita melangkah
Menyusuri jalan panjang kehidupan
Menyongsong cerahnya masa depan
Demi meraih ridho-Nya
Walau kelak kan banyak aral yang melintang
Walau kelak kan kita temui jalan berliku
Yakinlah,
Bersamamu semua badai pasti kan berlalu
Dinda...
Rinduku padamu
Takkan bisa terlukis dengan untaian kata-kata
Tapi mungkin, kini belum saatnya
Bagiku 'tuk buktikan cinta
Ku tak ingin semuanya kandas
Hanya karna sebuah ketergesaan
yang penuh dengan jerat setan
Biarlah rasa ini tumbuh dan menjelma
Biarlah cinta ini sejenak berpuasa
Biarlah aku lalui sendiri
lelahnya masa penantian ini
Sampai tiba saatnya nanti
Cinta sejati kan indah bersemi . . .
Sang pemilik rupa
yang terbingkai indah mahkota sutera cahaya
Sang pemilik mata
yang pancarkan sinar kesucian
laksana purnama di kelam malam
Sang pemilik hati
yang semerbakkan wangi
alirkan aroma surgawi
Dinda, kaukah itu?
Yang terindah di antara perhiasan dunia
bagai titisan bidadari surga
Yang ber-uswah pada Aisyah sang ibunda
mulia, tulus dan bersahaja
Yang ahlaknya slalu tercermin
buat angin tertunduk bersama dingin
Dinda...
Tak pantaskah?
Jika aku memendam asa
Pada dirimu yang begitu sempurna
Salahkah?
Bila kuingin akhiri
Penantian melelahkan ini
Setelah sekian lama
Ku hanya sendiri bertemankan sepi
Dinda...
Ingatkah kau akan janji-Nya?
Wanita yang baik
Hanya untuk lelaki yang baik
Walau aku bukanlah Muhammad yang maksum
Walau aku tak sehanif Ibrahim
Tak pula seperti Yusuf yang jamil
Kuharap engkau mengerti
Bahwa aku hanyalah manusia
yang coba meniti jalan insan kamil
Dinda...
Ijinkanlah aku menjemputmu
'tuk sempurnakan separuh dien ini
Semaikan benih cinta yang bersemayam di hati
Bersama-sama kita melangkah
Menyusuri jalan panjang kehidupan
Menyongsong cerahnya masa depan
Demi meraih ridho-Nya
Walau kelak kan banyak aral yang melintang
Walau kelak kan kita temui jalan berliku
Yakinlah,
Bersamamu semua badai pasti kan berlalu
Dinda...
Rinduku padamu
Takkan bisa terlukis dengan untaian kata-kata
Tapi mungkin, kini belum saatnya
Bagiku 'tuk buktikan cinta
Ku tak ingin semuanya kandas
Hanya karna sebuah ketergesaan
yang penuh dengan jerat setan
Biarlah rasa ini tumbuh dan menjelma
Biarlah cinta ini sejenak berpuasa
Biarlah aku lalui sendiri
lelahnya masa penantian ini
Sampai tiba saatnya nanti
Cinta sejati kan indah bersemi . . .