Hidup adalah pilihan sekaligus proses untuk tegar dalam berjuang, dalam pengharapan untuk memenuhi fitrah dalam hati yang terdalam. Yaitu menghadap wajah-Nya dengan pakaian kemuliaan. Istiqomahlah walau cuma seberkas tekad dalam dada !!


Rabu, 27 April 2011

Surat CINTA buat dinda...

Dinda, kaukah itu?

Sang pemilik rupa

yang terbingkai indah mahkota sutera cahaya

Sang pemilik mata

yang pancarkan sinar kesucian

laksana purnama di kelam malam

Sang pemilik hati

yang semerbakkan wangi

alirkan aroma surgawi

Dinda, kaukah itu?

Yang terindah di antara perhiasan dunia

bagai titisan bidadari surga

Yang ber-uswah pada Aisyah sang ibunda

mulia, tulus dan bersahaja

Yang ahlaknya slalu tercermin

buat angin tertunduk bersama dingin

Dinda...

Tak pantaskah?

Jika aku memendam asa

Pada dirimu yang begitu sempurna

Salahkah?

Bila kuingin akhiri

Penantian melelahkan ini

Setelah sekian lama

Ku hanya sendiri bertemankan sepi

Dinda...

Ingatkah kau akan janji-Nya?

Wanita yang baik

Hanya untuk lelaki yang baik

Walau aku bukanlah Muhammad yang maksum

Walau aku tak sehanif Ibrahim

Tak pula seperti Yusuf yang jamil

Kuharap engkau mengerti

Bahwa aku hanyalah manusia

yang coba meniti jalan insan kamil

Dinda...

Ijinkanlah aku menjemputmu

'tuk sempurnakan separuh dien ini

Semaikan benih cinta yang bersemayam di hati

Bersama-sama kita melangkah

Menyusuri jalan panjang kehidupan

Menyongsong cerahnya masa depan

Demi meraih ridho-Nya

Walau kelak kan banyak aral yang melintang

Walau kelak kan kita temui jalan berliku

Yakinlah,

Bersamamu semua badai pasti kan berlalu

Dinda...

Rinduku padamu

Takkan bisa terlukis dengan untaian kata-kata

Tapi mungkin, kini belum saatnya

Bagiku 'tuk buktikan cinta

Ku tak ingin semuanya kandas

Hanya karna sebuah ketergesaan

yang penuh dengan jerat setan

Biarlah rasa ini tumbuh dan menjelma

Biarlah cinta ini sejenak berpuasa

Biarlah aku lalui sendiri

lelahnya masa penantian ini

Sampai tiba saatnya nanti

Cinta sejati kan indah bersemi . . .


 

Selasa, 26 April 2011

Lima menit yang berharga...

Lima menit yang kamu gunakan untuk berbahagia dalam syukurmu mungkin lebih berharga dan bernilai dibanding lima jam yang kau gunakan untuk mengeluh di duniamu yang sebentar ini

Lima menit yang kamu gunakan untuk shalat mungkin lebih berharga untuk akhiratmu dari pada lima jam yang kau gunakan untuk mengejar duniamu yang sebentar ini

Lima menit yang kau gunakan untuk mengingat alam kuburmu yang gelap mungkin akan lebih bernilai dibanding lima jam untuk menatap masa depanmu yang suram di duniamu yang sebentar ini

Lima menit yang kau gunakan untuk persiapan akhiratmu mungkin akan lebih berharga daripada lima tahun yang kamu pakai untuk persiapan di duniamu yang sebentar ini

Lima menit dimalam hari yang kau gunakan untuk menangis karena takut akan murka Rabbmu mungkin akan berharga daripada lima malam untuk kesedihan atas luka hati yang tak kamu mengerti di duniamu yang sebentar ini

Lima menit yang kamu pergunakan untuk tafakur mungkin akan lebih bernilai daripada lima jam yang kamu gunakan beramal untuk meraih pujian manusia di duniamu yang sebentar ini

Lima menit yang kau gunakan untuk beramal mungkin akan berharga daripada lima jam yang kau pergunakan untuk menuliskan teori-teori siasat dakwah di duniamu yang sebentar ini.

lima menit..
betapa berharganya lima menit yang kau sadari daripada lima tahun yang kau lewatkan sia sia di duniamu yang sebentar ini

Lima menit . . .
Kamu akan tau harga dari lima menit ketika angkot atau bis umum yang kamu tumpangi macet tepat lima menit sebelum jam kantormu dimulai di duniamu yang sebentar ini

Lima menit . . .
Mungkin lima menit di sakaratul mautmu adalah lebih berharga daripada lima puluh tahun usiamu didunia ini, disana imanmu dipertaruhkan...

Bersiaplah . . .
Dunia ini kurang dari lima menit jika kita bandingkan dengan akhirat kita yang abadi, kita akan pulang...
Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memegang kedua pundakku dan bersabda: "Hiduplah di dunia ini seakan-akan engkau orang asing atau orang yang sedang lewat." Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu berkata: Jika engkau memasuki waktu sore, maka janganlah menunggu pagi; dan jika engkau memasuki waktu pagi, janganlah menunggu waktu sore; ambilah kesempatan dari masa sehatmu untuk masa sakitmu dan dari masa hidupmu untuk matimu." (H.R Bukhari)

Carilah alasan untuk tersenyum diantara lelahnya ujian yang menindihmu di duniamu yang sebentar ini
Ada ribuan alasan untuk bersyukur, jika kamu mau mencarinya. Ada banyak lima menit lima menit yang telah kau buang sia sia...di duniamu yang sebentar ini, dalam usiamu yang kesekian ini

Getarkan bibirmu, dan pujilah Rabbmu
Berterimakasihlah karena pagi tadi Allah telah membangunkanmu, menjagamu hingga malam ini saat matamu mulai mengantuk, saatnya untukmu beristirahat menyambut pagimu. Di duniamu yang sebentar ini

Alhamdulillah..
Semoga lima menit yang kau luangkan akan menggugahmu, 
Semoga lima menit yang kau luangkan untuk membaca catatan ini termasuk lima menit lima menit yang berkesan dipagi ini. 

Salam bahagia ^_^

Stabilitas Hati

Kamui bisa berdiri tegap, tegar dan siap melangkah ketika hatimu terkondisi pada sebuah tatanan iman yang tersinergi dengan ilmu dan pemahaman.

Kondisikan hatimu, buat hatimu tersenyum.
Karena dalam kondisi hati yang lemah, sekuat apapun tubuhmu tidak akan berarti apa apa.

Jangan terlarut dalam satu irama dan warna. 
Karena dunia ini penuh pilihan dengan warna warna, keindahannya telah dikombinasikan dengan penciptaan dan tatanan yang sempurna.

Jika kamu cerdas, kamu juga bisa mengkombinasikan sendiri dari warna warna pilihan yang kamu sukai untuk menciptakan sebuah suasana kebahagiaan agar hatimu bahagia dan dengannya kamu bisa tegar. 

Jangan menunggu hingga ujian itu selesai, karena ujian itu seperti rangkaian rantai kehidupan yang tidak akan pernah putus. Ia akan berakhir saat nafas terakhirmu berhembus dan disana imanmu dipertaruhkan untuk sebuah kata khusnul hatimah yang di ridhai Allah.

Buka sedikit mata hatimu dan dengarkanlah bisikannya.
Jaga stabilitasnya dari hal-hal yang akan mencemari dan menutup celah celah hidayah yang biasanya menuntunmu...

Berhentilah sejenak dan lihatlah..!?!  Lihatlah dengan seksama...
Dunia ini sejatinya luas dan Allah telah mencukupkannya untuk seluruh hamba hamba-Nya.
Dunia ini teramat luas, seluas apa dunia itu tergantung seluas apa matamu memandang..!?! Kedua matamu tidak akan bisa memandang lebih luas saat hatimu buta, saat hatimu tuli.

Segera kondisikan dan arahkan hatimu, agar hatimu tetap stabil dan siap meneruskan langkah langkahmu di dunia yang sebentar ini. 

Mari segarkan kembali ingatan kita, satukan arah bahwasannya kehidupan kita ini menuju satu tujuan pasti yang tidak bisa kita hindari; Akhirat.